Yuk, Mareeee!

Saya sempat dibuat kesal oleh seseorang yang mengirimkan pesan singkat (SMS) lewat sebuah nomor tak dikenal yang isinya adalah sebuah ayat yang diambil dari sebuah kitab suci, yang saya tahu sekali bahwa ayat ini selalu dijadikan 'senjata pamungkas' bagi penganut agama yang bersangkutan untuk menghina agama lain, menganggap agama lain tidak benar, tidak suci dan tidak mampu untuk menyelamatkan. Ya, sebuah ayat yang mengatakan bahwa kalau kita tidak mempercayai atau tidak melalui nabi ini, juru selamat itu, tuhan ini, tuhan itu, kita tidak akan pernah selamat. 

Yeah, roiiight!

Entah mengapa, biasanya saya tahan dan santai-santai saja terhadap orang-orang kurang kerjaan yang sok suci ini. Kali itu, entah mengapa, saya tersinggung berat. Mungkin karena lagi lelah seharian. Dan saya rasa itu wajar. Namanya juga warga, kaaan? :) Dari banyak SMS yang selalunya saya diamkan, pasti ada satu atau dua SMS yang akhirnya menyinggung saya. Entah imbalan apa yang dia dapatkan dari orang tuanya, pemuka agamanya, dari nabinya, bahkan dari tuhannya kalau dia berhasil membawa saya kembali ke jalan yang ‘benar’ (menurutnya). Tak pernah berhenti dan lelah untuk 'menjaring' umat sebanyak-banyaknya, bahkan kalau perlu menyakiti orang lain, ‘menipu’ orang lain supaya berpindah keyakinan dan masuk ke agamanya. Kalau perlu sampai bunuh-bunuhan. Perang suci. Entah surga jenis apa yang mau dia kejar. Entah pahala yang bagaimana yang mau dia reguk. Dan entah di neraka mana dia ingin menceburkan saya.

Let me say this straightly and strictly to whoever you are that had sent me those unimportant SMSes: GET A LIFE, man!

 Kalau kamu merasa kamu yakin dengan ayat itu atau apapun yang kamu yakini tentang kebenaran (yang sayangnya kebenaranmu sendiri), berhentilah memaksa orang lain untuk mengikuti apapun yang kamu yakini. Because for me, it’s your choice. Not mine. And unfortunately (again, it's for you), I HAVE already my own choice. 

Saya bukan orang yang suka diberi perhatian oleh orang yang tidak tahu dan tidak mengenal siapa saya sebenarnya. Dan, mengirimi saya ayat-ayat supaya saya pindah agama bukanlah bentuk  perhatian. Sok tahu lebih tepatnya.
Anda salah orang. Anda salah korban. 

Semakin kamu mengajak-ngajak, memaksa-maksa orang lain untuk ikut serta, terlihat jelas bahwa kamu TIDAK YAKIN dengan apa yang kamu yakini. Kenapa kamu harus takut kalau saya tidak percaya dengan apa yang kamu yakini? Sebegitu pentingnyakah saya buat kamu sampai kamu harus membuang-buang waktu, membuang-buang pulsa sekaligus juga sesudahnya harus kena saya maki? Sebegitu takutnyakah kamu kehilangan saya, satu dari sekian miliar umat yang sama denganmu yang kemudian berpindah ‘aliran’ hanya karena lebih bisa menentukan sikapnya sendiri? Bukankah agama dan keyakinan itu sifatnya pribadi? Atau, kamu takut merasa sendirian kalau ternyata apa yang kamu yakini itu ternyata tidak sepenuhnya benar? So if let’s say: kalau ternyata surga atau neraka, atau apapun kebenaran-kebenaran yang kamu yakini itu ternyata (misalnya) tidak ada, dan akhirnya kamu merasa tertipu dan merasa tolol karena terjebak, terus kamu mau mengajak saya ikut serta dalam ketertipuan dan keterjebakan yang kamu alami, begitu? 

Giliran ketipu aja ngajak-ngajak. Coba kalo nggak ketipu, boro-boro inget. Dasar lo! Hehe! Peace, yo! :)

Tapi jujur, kadang saya kagum sama orang seperti kamu karena pasti minimal kamu pernah mati (atau mati suri) karena bisa dengan begitu percaya dirinya berbicara tentang sesuatu yang hanya bisa dialami dan dirasakan ketika kita sudah mati. Surga dan neraka, sekali lagi menurut yang kamu yakini, ada setelah kita mati, bukan?

Udahlaah. Masih banyak hal penting lain yang harus lo pikirin. Hari gini lo masih aja mikirin gimana caranya nyari umat. For human's sake, wake up!

Mendingan lo pikirin tentang PEMANASAN GLOBAL dan gimana caranya supaya kita bisa kembali lagi bersahabat ama bumi kita, rumah kita yang selama ini hanya selalu jadi tempat sampah kita. Iklim sekarang udah bener-bener ‘aneh’ karena pemanasan global. Dan itu nyata, jooo. Lebih nyata daripada surga atau neraka yang lo gembar-gemborin itu. Dan pemanasan global jelas-jelas bukan hanya disebabkan oleh emisi gas buang tapi lebih karena terlalu banyaknya peternakan di bumi ini (jumlah sapi di dunia sekarang lebih dari 1,3 miliar ekor dan itu baru sapi doang) karena kita-kita yang masih nggak sadar-sadar ngebunuhin binatang hanya karena nggak bisa nahan mata dan lidah. Satu sapi doang setiap harinya ngehasilin sekitar 12 liter gas Metana atau Metanol (Methane Gas) sebagai hasil dari proses ekskresinya yang terlepaskan ke udara bebas. Dan gas Metana atau Metanol ini panasnya 25 kali lebih panas dari Karbonmonoksida (CO) yang udah jelas-jelas bikin lapisan Ozone kita bocor. 

Mendingan lo pikirin gimana caranya untuk lo bisa jadi VEGETARIAN atau minimal ngurangin konsumsi daging seperti yang udah jadi peringatan super keras oleh IPCC (International Panel for Climate Change). 

Mendingan lo pikirin gimana caranya buat bikin taman untuk PENGHIJAUAN atau minimal nanem pohon aja deh nggak usah jauh-jauh. 

Mendingan lo pikirin gimana caranya buat HEMAT ENERGI. Salut gua buat mereka-mereka yang madamin listrik selama 60 menit dari pukul 20.30 sampai 21.30 pada momen Earth Hour di hari Sabtu, 28 Maret 2009 yang lalu, diseluruh jagad ini. Moga-moga kita bisa terus menjaga bumi kita, rumah kita, seperti ini ya, guys! Let's continue this holy journey! Love you all!

Mendingan lo pikirin gimana caranya supaya jangan sampai bencana sekelas Tragedi Situ Gintung terjadi lagi karena itu JELAS-JELAS disebabkan oleh kelalaian manusia, bukan alam. Nyalahin alam mulu aaah, basi. Nggak usah jauh-jauh mikirin konflik Israel-Palestina deeeh kalo konflik-konflik disekeliling kita (atau lebih parah: konflik internal lo sendiri, ketakutan lo sendiri) yang jelas-jelas ada didepan mata aja lo masih belon bisa handle. Kejauhan, jooo.

Mendingan lo pikirin gimana caranya kalo lo ngerokok, JANGAN ngerokok diruangan ber-AC (Air Conditioned Room). Pikirin orang laen yang nggak ngerokok jugalaaah. Lagian orang gemblung juga tau kalo diruangan ber-AC, apalagi ada ANAK-ANAK KECIL, udah pasti nggak boleh ngerokok. Tinggal masalah lo pake otak ama hati lo aja. Nggak perlu sampe Pemda yang harus turun tangan. Nggak perlu sampe tempel-tempel pengumuman dimana-mana. Nahan diri dikit nggak ada salahnya.

Atau yang paling gampang: JANGAN BUANG SAMPAH SEENAKNYA. Jangan cuman untuk sok-sokan, keren-kerenan bikin acara-acara panggung musik buat kampanye anti pemanasan global tapi tetep aja disekeliling panggung banyak sampah betebaran dimana-mana. Gua pernah manggung di acara kayak ginian dan langsung gua sindir panitianya dari atas panggung. Malu-maluin, nggak ada keren-kerennya. Sumpah. Pertanyaan bodoh gua: lo sebenernya ngerti nggak sih lo kampanye-kampanye itu buat apa? Huh? Bukan cuman rame-ramean dan seru-seruan aja, lho. Tanggung jawabnya gede.

Nah, kembali lagi, kalo lo udah bisa kayak gitu, udah bisa nahan diri untuk hal-hal yang seringkali lo anggap remeh dan sepele, atau latihan nggak makan daging dulu setaun aja, bolehlah lo ajak-ajak gua, pengaruh-pengaruhin gua. Ok, beybeeh? 

Yuk, mareeee!

Semoga semua mahluk berbahagia.

Terima kasih semesta untuk perjalanan hari ini.


58 comments:

Anonymous said...

Well said! :)

Imam Indra Gunawan said...

kelihatannya uda capek berat ya, mas...

Eclipse said...

Bravo man!! membalas kebencian dengan cinta kasih..

lol..

di kalimat2 pertama, kayakne panas banget, tapi di akhir2 kalimat, sambung ke Global Warming..

good job karena telah membalas kebencian dalam diri loe dengan cinta kasih..

you've defeated ur own self this time, and I know it's not easy! well done!

me..my life.. said...

setujuuu bang marcelll!!!
hihihihi

Jenny Jusuf said...

HYAHAHAHAHAHAHAHAH. Thanks for making me laugh, Abang! *grin*

Yah, guess what, tujuh (nyaris delapan) tahun saya berkutat di lingkaran yang sama, plus dua setengah tahun jadi penceramah betulan, rekor fantastis saya adalah berhasil mempertobatkan.......

TA-DAAA.......

.......

.......

0 orang.

Serius. I could make people cry, I could lay my hands, I could pray for hundreds, I could preach for hours without getting tired... tapi dalam 'mempertobatkan' orang (baca: bikin orang berpindah keyakinan dan menjadi seperti yang saya anut), rekornya nol. Beneran. Hehehe. Sejujurnya, sampai hari ini pun saya nggak tahu apa aja hasilnya dua setengah tahun saya koar-koar itu, tapi ada dua pelajaran berharga yang saya dapatkan dari situ: ceramah saya 'menjauhkan' saya dari orang-orang terdekat. Saudara2 saya malas berada dekat saya karena takut saya khotbahi/hakimi. Selama bertahun-tahun saya 'kehilangan' mereka, dan itu harga yang cukup mahal buat saya. Pelajaran kedua, hidup apa adanya itu ternyata jauh lebih enak. ;-D

DonCorleone said...

Aku selalu fikir, mereka-mereka ini (yang selalu menganggu) seperti anjing yang menyalak dan aku sendiri bukit (a hill) yang tak kan bisa dipanjat oleh anjing-anjing.

Marcell Siahaan said...

Guys, thank you for reading! Saya kemarin bener-bener kesinggung soalnya. Sorry yaaak! Tapi kalian semua membuat saya cerah ceria hari ini! Selamat menyontreng! :)

Mas Imam: Kadang-kadang ada limitnya, mas. Aku juga manusia kok. Kalo lagi sabar ya sabar, kalo lagi marah ya ikutin aja jangan ditahan. Bukan begitu? :)

Jenny Jusuf: Iya, Jen. Makanyaaa. Lagian konsep mempertobatkan itu 'aneh'. Dia pikir pencerahan cuman bisa didapet dari konsep dia doang apa? Bertobat dari apaan? Nonsense. Crap. Pada ngejar apaan sih orang-orang itu? :)

DonCorleone: Bro, those dogs are lucky you kno. I'm Batak and the people of Batak eat dogs. But they're so lucky that I'm a vegetarian now. If not, I tak leh tahan pasti I makan dorang. Hahahaha! :)

Anonymous said...

salam dari singapore.

well, marcell.. nobody is perfect & to talk about any particular religion.. its kinda sensitive issue so, why bother?? based on the 1st few para that you've wrote.. personally, its mean but there again, yes.. its your blog & you're free to write whatever you want to. i'm being neutral here as i'm from the religion that you're refering to.. its purely own individual perception & there again, the point is.. you're an artist & that's the price you've to pay.. you've done well so far but why just these few 'junk' sms defeat you?? i know its not easy but am sure, you can handle it wisely.. so.. stay cool.. just take those sms as virus email which the only act you need to do is to... DELETE.. case closed ;)

just live life to the fullest.. (like what you're wrote in your last few para..) to give more attention to global warming.. so, yes.. lets move to that direction.. peace ;)

Marcell Siahaan said...

Anonymous from Singapore,

I don't think it's because I'm an artist so this is like 'a price for me to pay' or somehow I have to really accept this unworthy thread because I'm an artist, a public figure. Sorry, I'm not agree with you at this point. Who do you think that is responsible of putting the label 'artist' or 'public figure' on myself? It wasn't me. It's them. Why I have to be responsible? Why should I pay the price? :)

I just think that this kind of behaviour and perspective is completely unacceptable and nonsense. There are sooo many important things out there to do. For everyone I guess, not just for me. Sometimes it's not enough for us just to delete the SMS right? We need to let them know that it was not good what they have done to others. We need to stand our point sometimes. Maybe it's like a soft warning. We are not trying to punish them. Just to warn. Ya, easier said than done, just delete it why bothered like you told me, Anonymous. But not for me at that time. The only thing on my head the day I received that SMS was: this 'airhead' has to learn something for what he/ she had sent.

If I wrote on my previous posts that I want to live my life to the fullest, YES I do. Who doesn't? And one of the essential aspects of living MY life to the fullest is by giving them examples, not by forcing nor judging, especially to all the people that have read my blog so we both can learn how to respect other people's business, especially sensitive parts like religion. Got what I mean? :)

Thank you. Be happy.

me..my life.. said...

i'm happy seing u happy bang marcell
just ignore em and do what u have to do...

Namaste..^^

babe | goth said...

ok

mbakDos said...

masalah personal kok dibawa2 ke orang lain ya?! :D

Anonymous said...

salam again from singapore..

totally understand what you've wrote & yes.. being an artist, its not fair for you but think again.. if you're not an artist/public figure.. do you think these 'airhead' will do such thing? i doubt so..

whatever it is.. you've your reason/say to whatever you've wrote & i respect you for that..

till then.. stay happy, dude.. ;)

Adhini Amaliafitri said...

Sumpah. Pertanyaan bodoh gua: lo sebenernya ngerti nggak sih lo kampanye-kampanye itu buat apa? Huh?

wakakakakk.. ngakak baca bagian ini. coba para caleg2 yg gembar gembor kampanye tanpa tujuan yg jejak dan jelas itu baca. mereka langsung nunjukin mimik apa yahh?? :P *curious*

eniwe, soal global warming. klo belajar menjadi vegetarian dengan gak makan daging, dan ayam tapi masih makan ikan. apa memperkecil pencemaran udara juga?? :)
honestly, klo ikan ko rada susah ya buat nahan ini lidah! kekekekk

Chindy Tan said...

Marcell,
Adalah John Robbins, seorang pemerhati bahkan tokoh revolusi makanan,Dee juga sangat tersentuh dengan tulisan beliau dalam Diet for A New America. Sampai detik ini tak bosan-bosannya John Robbins mengetuk hati setiap kita untuk belajar jujur pada diri kita sendiri, pada hati nurani kita karena hanya dengan begitu kita mampu melihat 'jalan hidup' sing waras lan eling.

Berikut penuturan perjalanan hati John Robbins,
"Ada mimpi yang lebih menyentak dan menarik langkah saya . Sebuah mimpi di mana semua makhluk hidup berbagi karena dibangun atas rasa hormat pada semua bentuk kehidupan. Mimpi dimana masyarakat berdamai dengan hati nurani karena mereka menghormati dan tinggal berdampingan dengan semua bentuk kehidupan. Mimpi bahwa manusia hidup selaras dengan hukum Sang Pencipta, menghargai dan merawat lingkungan alami, mengkonservasi alam, bukan justru menghancurkan alam. Mimpi tentang masyarakat yang benar-benar sehat, mempraktekkan pengayoman yang bijaksana dan berbelas kasih pada keseimbangan ekosistem."

Marcell bagi saya, pilihan untuk memakan binatang atau tidak, bagi manusia mungkin memang masih dalam proses pembelajaran bagaimana manusia akan menempatkan binatang dalam perjalanan evolusinya. Krisis iklim, krisis pangan, krisis ekonomi, krisis keanekaragaman hayati memaksa kita untuk mau membuka mata kita dan mempertanyakan kembali bagaimana seharusnya kita memperlakukan bumi dan segala isinya

“Manusia bisa hidup tanpa daging tapi tidak akan mungkin bisa hidup tanpa tumbuhan” ajian diplomatis Prof Prasasto yang sangat menggigit hati saya, mungkin ajian ini bisa jadi satu dalil penegasan bahwa sejatinya tumbuhan adalah makanan manusia, bukan daging"

btw, Marcell, sekarang majalah Info Vege edisi 1 ud bisa di download di ivs-online.org atau bisa juga masuk lewat blog ku ya onlyoneearth.wordpress.com
trus yang edisi-2 versi cetak mungkin sudah sampai di tempat Dee. Atau kalo Marcell tidak keberatan baca yang versi pdf akan saya kirim via imel ya..
(sekalian promo jej! hehe)
go!go! go veggie!

Iza said...

This is your forum...you have the right to voice your unhappiness. You are human with limits to what you can take. Totally understand. Even then you don't explode easily considering.

Anonymous said...

wah, saya seringkali menghadapi situasi seperti marcell. dan sampai sekarangpun saya dikelilingi dengan komunitas seperti itu. tapi mungkin, mereka belum berhasil membuat saya 'seperti mereka'. saya setuju kalo kita punya 'cara, gaya dan pilihan sendiri untuk datang pada sang Maha Kuasa. bahkan waktunya juga ga bisa dipaksa. waktu yang (seperti bahasa mereka): gila-gilaan dengan Tuhan. dari pagi ampe malam, doa terus menerus, doa semalam suntuk, nangis-nangisan,dst. ya, mungkin itu cara mereka. tapi bukan cara saya. dan saya juga bosan dengan penghakiman-penghakiman yang saya dapatkan, ketika saya mengalami kegagalan dan kebelumberhasilan, karena saya tidak seperti mereka.
kadang-kadang mereka membuat saya seolah-olah tidak percaya Tuhan. Saya percaya Tuhan, tapi saya punya cara dan gaya sendiri untuk datang padaNya. kenapa harus seperti mereka?...
saya setuju sekali dengan marcell, kita hadapi saja yang ada di depan mata. lingkungan kita, kepedulian kita sesama manusia. gaya hidup kita. kemampuan kita mengendalikan diri dari hal-hal yang merugikan orang lain bahkan sebenarnya merugikan diri sendiri.
Ok, mArcell. thanks boleh sharing dan menanggapi tulisannya.

sukses dan bahagia selalu.

Anonymous said...

suamiku klo marah juga kaya'gitu, ga bisa ditahan. Jadi aku berusaha untuk menjaga agar ga bikin dia marah2, hehe.
Tapi,bukan berarti itu sifat dasarnya, karena dibalik itu, dia juga bisa lembuut bgt.. Lelaki memang tak bisa ditebak ;p

maaf,klo ga nyambung. cuman lg iseng :)

ima said...

hi mas...
salam kenal..

orang yang sms tu...suru ntn film ini deh...

http://www.youtube.com/watch?v=JJiasQNsDqk

liat dialog 1.38' dst..nendang bgt

dhila said...

hihihi,, sabar,baaang..
yaah,ambil positivenya aja.. itu artinya msh bnyk org d luar sana yg sygh dan peduli sm abang.. dy pgn ada terus sm abang smpe akhirnya d surga yg menurut dy itu.. hehehe,,
am i rite??

catatanharian4kota said...

sabar,baang..
ambil positifnya aja..
itu artinya msh ada org di luar sana yg peduli dan syg sm abang..
smpe2 dy pgn sama2 terus, klo bs smpe surga yg menurut dy itu. hehehe
am i rite??

yanne said...

weisss... medan kali abang ini! tp emang skr byk org skt jiwa, sll merasa paling bener, gak berenti ngoceh ampe kita 'gebrak meja' dan 'keluarlah medan kita' baru mereka diam and kapok ngomong ma kita. been there many times and i've found a perfect way out which is.. somehow... sometimes silence can be such as precious gold... u know wht i mean? peace ah!

Ryan Nathanael said...

Bos ... Waduh saya terberkati dengan yang anda tulis. Aneh yah? Padahal kan situ gak sedang ceramah yah? Humph ... kembali ke soal pilihan bos ... i think sah2 aja orang tidak menjadi seorang vegetarian, toh itu pilihan mereka, terlepas dari apa akibatnya untuk dunia, dan menurut saya yg sms situ juga membuat pilihan hidup, meng sms seorang batak yang lagi sensi ... Hahahahha ... no offense ^^

Jadi artis ternyata susah juga yah bro? di teken dari berbagai macam sisi, Kadang saya salut sama kalian2, even nonton bioskop sama seseorang yang kalian baru "pdkt" aja jadi susah sekali, langsung deh rame ...

well ... keep singing bos ... two thumbs up for you ...

*kemarin kulihat awan membentuk senyummu*

Anonymous said...

Salam kenal Marcell..
Sebetulnya saya juga dalam kondisi dihakimi kayak gitu,padahal apa yang saya lakukan itu murni keputusan saya, gak ganggu hidup orang lain, dan apapun hasulnya nanti itu juga saya yang ngerasain koq, lah kenapa jadi orang lain yang repot buat saya yah..?? hahaha...inilah ciri khas orang gak jelas dengan tujuan gak jelas juga, dia kira cuma dia yang berhak (dan maunya) masuk surga, jadi kalo orang lain gak kayak dia ya bukan di surga..
Biarin aja deh bang, maju terus dengan prinsip sendiri...Bravo

lalaras said...

totally agree, couldn't agree more...
banyak orang yang gembar gemborin masalah agama. Seperti di agamaku, islam, mereka sholat lima waktu ditambah solah sunnah, puasa sunnah jg dijalankan. Tapi pas earth hour, mereka gak berpartisipasi. Hanya dengan alasan: repot, tetangga gak ada yang ikutan, gak bakal ada ngaruhnya sama bumi dsb.

Atau contoh kecil, saat saya baru selesai sholat di masjid, saya lihat ada pria dengan peci, baju koko, hendak memasuki mesjid. Dan saat ada anak kucing mendekati kakinya, dia tendang ke parit. Saya ambil kucing itu dari parit, dia tendang lagi...

Gak usah sholat aja kalian semua...

Sorry ya Cell, tapi sumpah, saya juga emosi. Padahal di agama saya, Islam, ada dua hubungan yang harus di-maintain. Hubungan pada Tuhan dan hubungan dengan sesama. Tapi banyak yang lupa dengan yang kedua, hanya fokus pada yang pertama.

Sesama itu bukan hanya sesama manusia, tapi juga sesama makhluk hidup, entah hewan, tumbuhan dan juga our mother earth.

Maaf jg, saya gak bisa jadi vegetarian, i hate vegetables, a lot!! Tapi tenang, saya selalu menghemat semua SDA yang bisa dihemat. Everybody has their own limitation, right? fufufu

Anonymous said...

few days ago a good friend of mine did the same thing to me through YM. bah. keselnya masih berasa sampe sekarang.
tapi diinget2, waktu itu ada temen yang bilang, dan entah kenapa saya percaya apa yang dia bilang ini benar:
"ketika kita berhenti hidup dan menghadap Dia, yang Dia tanyakan bukanlah apa agama yang kamu anut, tapi apa yang sudah kamu lakukan di dunia.." kayanya sih dia belum pernah mati suri :D
tapi cukuplah untuk bikin saya tersenyum dan tidak mempedulikan orang-orang yang sms kamu atau yang ngirim ayat lewat window YM saya :)

Anonymous said...

ya anggap aja lah angin lalu....
anjing mengonggong kafilah berlalu...

Anonymous said...

Pertanyaan saya sejak lama....:

"Kalau Tuhan itu cuma satu, kenapa ada banyak agama.., yang (penganutnya) beranggapan bahwa Tuhan agama tertentu lebih baik dan paling benar daripada Tuhan agama yang lain?"

Anonymous said...

hi marcell,

i guess when u r writing this blog.. u r damn angry.. though saya melayu dan berdarah jawa.. some parts of the para.. i am a bit lost.. hehee..anyway, i support the idea of global warming even our senior mentor lee kua yew is talking about it... LOL.. opps not a laughing matter... that is uncalled for sorry eh.. by the way marcell.. can u please please tell ur pretty wife to write more.. is she busy?? i love reading her blogs and her updates.. but seems like nothing much up there.. except the wolverine movie which she is looking forward too... cao!! salam singapore!!

Chindy Tan said...

Marcell, saya numpang berbagi ya...

vegetarian masih dipandang sebelah mata di negeri nan gemah ripah loh jinawi ini. fakta terkini tanggal 20 Maret 2009 lalu ibu negara Michelle Obama mengajak 26 anak-anak SD Bancroft, untuk menanam sayur dan buah di halaman gedung putih. Pesan yang ingin disampaikan adalah agar masyarakat Amerika lebih memilih sayur dan buah, berkaitan dengan epidemi kasus diabetes dan obesitas (97%) di Amerika. Obama ketika masih menjabat sebagai senator, dalam sebuah forum diskusi di Sekolah Menengah Atas Gibbs, Saint Petersburg, Florida (01/08/08) menyampaikan: “Jika kita dapat mengurangi kasus obesitas sampai pada angka di bawah jumlah kasus tahun 1980, maka kita akan dapat menghemat biaya perawatan medis sebesar 1 triliun dolar. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah memastikan menu program makan siang yang dikonsumsi anak-anak di sekolah banyak sayur dan buah. Dengan demikian kita akan mendapatkan generasi penerus yang lebih sehat.” Obama juga menyoroti ketimpangan seluruh sistem peternakan kita yang bergantung pada minyak yang harganya murah. Sebagai akibatnya, sektor peternakan kita sebenarnya menyumbang lebih banyak gas rumah kaca daripada sektor transportasi kita. Dan sementara itu juga, peternakan menciptakan monokultur yang rentan terhadap ancaman ketahanan nasional, rentan terhadap harga pangan yang meroket ataupun anjlok, naik turunnya harga komoditas.
Kembali pada agenda promosi makanan sehat sayur dan buah oleh Michelle Obama, pesan ini diharapkan oleh anak-anak dapat diteruskan di rumah mereka yang akhirnya akan menginspirasi keluarga dan masyarakat. Sebuah embrio revolusi hijau telah lahir. Di United Kingdom, Health Service bahkan sedang merancang undang2 yang mengatur menu seluruh rumah sakit di UK TANPA DAGING.Dr David Pencheon, direktur Pelayanan Kesehatan Nasional mengatakan bahwa, “ini bukan hanya untuk efisiensi melainkan untuk perubahan yang berarti, karena efisiensi, seperti mengganti bohlam hemat energi dan kegiatan skala rumah tangga lainnya tidak banyak membawa perubahan DIBANDINGKAN DENGAN MERUBAH POLA MAKAN KITA (hal serupa disampaikan oleh James Hansen-ahli IKLIM NASA). Menu tanpa daging di rumah sakit akan menghemat pengeluaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan pada pasien. Tentunya, tidak kalah penting adalah pengurangan emisi karbon bisa mencapai tingkat yang ditargetkan. Sementara itu, di Irlandia seperti yang dilaporkan oleh The Irish Times, Menteri Lingkungan Negara, untuk memotong dan menekan sumbangan karbon masyarakat pemerintah akan memberlakukan pajak pada daging sejumlah 7 dan 13 euros ($9-16) untuk sapi dan 1 euro ($1.25) untuk biri-biri.
Tahun depan, Pemerintah Swedia akan mengawali dengan pemberian label jumlah emisi tiap produk makanan dengan tujuan merangsang rasa tanggung jawab konsumen terhadap makanan yang mereka pilih. Berikut rujukan sumbangan karbon tiap makanan
1kg beef = 24 kg CO2
1kg beef dari industri susu = 15Kg CO2
1kg babi = 5.5kg CO2
1kg telur = 5.5kg CO2
1kg ayam = 4.6kg CO2
1kg susu = 1.2kg CO2

Satu lagi, sebuah film dokumenter terbaru dari GREENPEACE UK meliput 80% hutan Amazon di Brazil telah dibuka untuk peternakan
sampai kapan kita akan terus menutup mata atas semua fakta ini?

Chindy Tan said...

Berikut adalah kutipan pernyataan dari JAMES HANSEN ahli iklim NASA

There are many things that people can do to reduce their carbon emissions, but changing your light bulb and many of the things are much less effective than changing your diet, because if you eat further down on the food chain rather than animals, which have produced many greenhouse gases, and used much energy in the process of growing that meat, you can actually make a bigger contribution in that way than just about anything. So, that, in terms of individual action, is perhaps the best thing you can do.

Anonymous said...

lo memandang ini dri sudut pandang manusia.. sedgkan orang itu dari akhirat.. hakikat hidup manusia ini adalah tuhan. kenapa tjadi pemanasan global? lo pasti jawab karna salah manusia kita hampir mati, mirip film 28weeks later. Tapi orang itu akan jawab, karna sudah digariskan Tuhan, bahwa hari kiamat itu pasti ada, inilah tanda2nya..
jadi, maksud dia bagus, maksud lo juga bagus. dont be angry, man..

Shinta Story's said...

salam kenal terlebih dahulu...gimana cara manggilnya ya..heheh.mas atau abang ya..ya udah, tanpa mengurangi keakraban kita saya panggil mas ajah ya,,,(sowry kalo rasanya kurang pas..:))

iya, terkadang setiap sms yang masuk, apalagi terselubung dengan tanpa nama bisa bikin kita kesel...belum lagi SMS yang dikirim bikin hati kita gatal untuk meresponnya...

kecanggihan teknologi terkadang di manfaatkan segelintir orang ya mas buat "meneror" kita yang sama sekali ga ngerti buat apa mereka melakukan itu semua...uhh, kalo inget SMS-SMS nyasar gitu sysa juga jadi kesel...

semoga tidak ada lagi pihak-pihak yang selalu "jahil" yang suka mengirim SMS yang menyinggung-nyinggung soal SARA...


salam kenal



-asd-

Anonymous said...

baru nemu blog-nya mas Marcell.
mau baca udah ngeliat posting seperti ini..

aaahhh, mereka emang orang-orang yang kurang kerjaan.
ga usah ditanggepin mas, mereka belum bisa menerima adanya perbedaan.
Mereka masih mikir kalo berbeda itu salah..

Terus berkarya mas Marcell, gw suka banget lagunya "Denganmu" apalagi video clipnya, simple tapi enak untuk diliat.
Jadi playlist Fav. pokoknya..

Sukses selalu mas.

-erika pratama

Ardian said...
This comment has been removed by the author.
lina said...

Saya pikir urusan Tuhan itu urusan pribadi dan sebaiknya ga usah kita komentari dengan membandingkan kalo begini lebih baik kalo begitu lebih baik. Semua yang kita lakukan untuk mempengaruhi mereka agar sama dengan kita, serupa dengan anjing yang menyalak2 itu bukan?
Lagian kita belum tau aja, si pengirim sms ternyata malah melakukan semua yang Bang Marcel tulis kan.
Bang Marcel, bukannya " Yukk Mareeee" ini balasan "ayat" ke pengirim sms itu?
Kalo begitu mari kita berhenti saling kirim ayat:-)

Patricia said...

It seems that this guy has really piss you off. I agree we are just a normal human being who has a limit.:-) Stay cool.
May all beings be happy !

Hendri said...

Salut bang.... memang daripada kita mikirin surga dan neraka, lebih baik mikirin bumi kita ini yg semakin hari semakin panas, dan cuaca makin aneh.., ayo hikaukan lagi bumi kita ini, hidup vegetarian... be happy :-)

Anonymous said...

Salut bang ,
Semoga semakin mantap dalam keyakinan ini.

Too many people are too worried about their own faith , sampe harus maksain orang lain utk percaya pada Tuhannya . Itu tandanya dia sendiri gak secure sama agamanya sendiri .

Semoga semua makhluk berbahagia.

CLARITY said...

hahaha..GREAT!
emg org spt itu adlh org yang kurang kerjaan..
He/she should get his/her own life!

Keep on moving..
God Bless..
:)

Anonymous said...

hmm saya cuma mau menanggapi pernyataan anda tentang orang yang kirim sms anda itu pernah mati suri. menurut saya itu tidak benar. karena itulah yang dinamakan iman. saya rasa, ia bukan ingin menarik-narik anda untuk maksud pindah agama atau kepercayaan. ia tidak memaksa bukan? :)
okeh, kita tidak perlu berbicara tentang kitab suci atau agama manapun, tetapi saya hanya yakin bahwa orang yang mengSMS anda itu, peduli pada anda. hidup di dunia ini hanya untuk sementara. kekayaan, kedudukan, kepandaian, harta toh akan dibawa ke neraka/surga bukan?
kalau begitu, apa yang anda kejar setelah hidup di dunia ini?
kepasrahan kah yang anda miliki?
ketidakpedulian andakah?
anda perlu merenungkannya, saya rasa.

dan menurut saya, bukan orang yang meng SMS anda yang menganggap anda penting. tapi Tuhan yang menganggap anda berharga di mataNya.

dan harapan saya, anda juga melakukan hal-hal yang anda sebutkan di atas. :)

Tuhan mengasihi anda.
dan Ia peduli pada anda, seberapa jauh pun anda melangkah.

pratz said...

Adakah manusia yang bisa memastikan restu Tuhan bagi orang lain?

Well said! The tone really suits the idea! :)

IbuCerewet said...

ampun, ki...

seperti ngedenger kamu ngomong di D711 dulu...

tarik nafas, ki....

:)

IbuCerewet said...

ampun, ki...

jangan marahi gue karena gue jualan lasagna full daging...

:)))

de asmara said...

mas Marcel.... orang2 seperti itu pasti ada dan akan ttp ada sampai kiamat, dari kalangan agama/keyakinan mana pun. termasuk agama mas Marcel, termasuk agama saya.

Mereka tidak berniat buruk. Sikapi saja mereka sama dg cara mas Marcel menyikapi penawaran lain yg mas rasa tidak butuh atau sudah punya. saya nggak menyamakan agama dg kartu kredit lho, hehehe...

btw, saya senang ketemu 1 orang lagi di bumi yg sangaaatt sayang pada bumi yg ditempatinya. salam HIJAU, mas marcel ^_^

admin said...

for mr.man in the middle

sudah ada banyak yg seperti kalian.. dan akan bermunculan lebih banyak lagi
yang mencoba membuat diri di tengah
membuat dunia, neraka, surga sendiri
yang menolak kebenaran tetapi tidak juga memilih sebaliknya

kalian berbicara perdamaian
bicara persaudaraan
berbicara tidak ada neraka tidak ada surga, tidak ada penghukuman, tidak ada keselamatan
karena kalian akan mencoba membuat dunia kalian sendiri
sebuah tatanan dunia baru

kalian hanya bicara tentang dunia
karena pemikiran kalian berasal dari dunia
kebenaran bagi kalian adalah sampah, membicarakan nya membuat kalian bosan dan tidak mengerti

welcome to the society of new world order

Anonymous said...

"jgn jadi pura-pura bodoh, atau kepengen jadi jd bodoh.. ntar jadi bodoh beneran lho.."

sami said...

coba semua manusia indonesia punya pemikiran kayak bang marcel..damai, gemah ripah loh jinawi.. haha

salam damai.

Anonymous said...

Salut buat si pengirim sms,... buktinya dia berhasil membuat marcell marah2 dan menulis ini di blog bahkan memperjelasnya hanya gara sebuah ayat yang dianngapnya menghina. Kayaknya anda dan anggapan anda justru mengingkari penjelasan anda. Lebih baik anda menjelaskan itu pada mereka2 yang merasa lebih pintar padahal mereka justru paling bodoh seperti organisasi yang setiap bulan suci merusak fasilitas umum dan membuat keonaran dengan mengatasnamakan agama mereka, Don't be safe player, mentang2 anda sudah pindah aliran agama dan bangga akan hal itu,... bahkan menjelekkan agama anda dulu, dan berkata anda sekarang lebih murni. Menurut saya anda cuma sakit hati dengan para individunya tapi anda membawa ayatnya dan mengatakan bahwa itu keliru. kalau gitu kenapa gak dari dulu saja anda pindah kepercayaan, kenapa musti 5 tahun terakhir? jangan pernah menulis dalam keadaan marah.

JJ said...

Anonymous:

Jangan pernah berkomentar di blog orang dalam keadaan bete dari sudut pandang sepihak. Apalagi mencantumkan nama 'Anonymous'. :)

Anonymous said...

Nggak usah jauh-jauh mikirin konflik Israel-Palestina deeeh kalo konflik-konflik disekeliling kita yang jelas-jelas ada didepan mata aja lo masih belon bisa handle. Kejauhan, jooo.

>> bagi kalangan tertentu,membantu yang jauh dan yang dekat itu SAMA wajibnya, dear Marcell :)

c1ndyndutzz said...

hmmm... i think your way to judge the sms sender is no more better than the sms sender itself. You pissed off, take on personal matter into a blog (public room), also badmouthing on another religion.
Despite your decrease popularity and career,i don't see you doing anything to save the world publicly anyway in terms of charity whatsoever.
Instead of only writing, no action talk only... well done! (you sound like a 5 years old child mumbling and ask all people to despise his enemy as a personal defense)

Marcell Siahaan said...

Dear c1ndyndutzz yang (agak) sok tahu,

First and foremost, you don't know me at all. And of course I don't know who you are. Eventhough this is a public room, again and again this is my own blog. I can type whatever I want. Take it or leave it.

Buat saya, menyelamatkan bumi itu tidak harus dan tidak perlu kelihatan orang. Tangan kiri saya tidak perlu tahu apa yang tangan kanan saya lakukan. Mulai aja dulu dari diri sendiri. Dan itu yang paling sulit kan? Nggak perlu nyuruh-nyuruh orang kalo sendiri aja belum mampu ngelakonin hal kecil. Makanya saya bilang di postingan saya: kalo udah bisa berhenti makan daging selama setahun, baru nyuruh-nyuruh saya. Udah nyoba belum?

Nggak perlu melakukan sesuatu biar kelihatan keren, biar kelihatan suci. Tidak perlu pujian dan pamrih orang lain. Apalagi pujian dari kamu.

Saya sama sekali nggak perlu itu. Sama sekali :)

Terkadang orang-orang dengan mental 'tempe' seperti ini yang kerjanya ngajak-ngajak orang pindah agama, nggak ngehargain perasaan orang lain, keyakinan orang lain, emang perlu dikasih tahu. Dan kali ini saya memutuskan menjadi cermin mereka, bukan membiarkan mereka dengan pura-pura senang dan pura-pura bahagia bahwa mereka 'perhatian' sama saya. Karena kalo nggak dikasih tahu, mental kayak gini akan jadi wabah penyakit. Kayak flu babi. Mental-mental kayak gini yang akan selalu menyulut ketakutan dan perang dimana-mana :)

Hehehe :) Get a life!

Marcell Siahaan said...

Sorry.

Satu lagi: untuk para 'Anonymous' yang lagi bete sendiri, atau marah-marah, atau sok tahu, atau lagi PMS, atau lagi bokek trus sensi, hanya akan gw anggap monyet, atau tokek, atau cecak yang kejepit pintu.

Kalo nggak suka, ya nggak usah baca. Gampang.

I can write whatever I want to. This is my OWN blog.

Buang waktu dan tenaga banget buat nanggepin kayak ginian.

Anonymous said...

wahh, telat bacanya!
tapi I totally agree with u, marcell! nice to know there are more and more people who share the same thought :D
kalo soal penyajian thoughtnya, I'd prefer discuss the dish to how the dish is served.

I'd like to reblog this.
click "Like this"

Anonymous said...

Dear Marcell,
Sure it is your own blog, but, you are considered as a public figure - whether you like or not. You chose to be one - it doesn't matter anymore if you did it deliberately or not, the bottom line is you have chosen to take the path to be a public figure. Public figures get judged, loved, despised, supported, etc. Even just a "jarum jatuh", the echoes reflect to every corner of this earth (well earth is round so there should be no corners ;) but you know what I mean..)
What I'm trying to say was that perhaps it's better if you keep your postings tone a bit milder so that those people who judge would find it boring and thus would leave you alone.
It's just a little thought from me, hope you're not offended.. Always enjoy and love your musical work, Marcell! Keep up the good work.. ;)

rwaldyan said...

hi marcell, reading your thread, i'm quite surprised by the way your responding the sms. i mean, it's just an sms man and i'm sure you understand the intention of the sender is just reminding. Yes you may have different opinion but you can choose how to react, you can reply it and start a dialogue, erase it if you don't like it or ignore it if you think it's not important. But somehow i don't know why, you choose to explode and spill all your anger with words that might offend readers of this blog as if they done something bad to you, and i feel sorry for you for that.

Don't let hate consume you, my friend. you have great talent, sincerely i enjoy your music and i think its better to focus your energy on your work and good things will follow.

Peace,
RW

Unknown said...

Ok lah, Marcell adalah public figure, tapi bukan berarti kita yang bukan public figure bisa seenaknya ngambil hak dia sebagai individu kan???

Lagian kalau baca baik-baik, dia juga udah jelasin bahwa biasanya (saya kutip): "Entah mengapa, biasanya saya tahan dan santai-santai saja terhadap orang-orang kurang kerjaan yang sok suci ini. Kali itu, entah mengapa, saya tersinggung berat.". Did you really read what he was saying??? Hello.... dibaca gak paragraf itu?

Gak perlu lah pake surprise segala tentang gimana Marcell responding ke SMS itu. Betul Marcell public figure, yet he is still human, sama dengan saya, kamu dan orang lainnya. Jangan dibiasakan merampas hak manusia lain hanya karena dia public figure. Belajar respect nape kalau orang jujur tentang perasaannya, seneng bener nge-judge orang.

Sorry ya Cell kalau "ngebahas" yang udah lewat. Baru nemu blog-nya. Selamat berkarya.